Jumat, 09 Maret 2012

Day 29 : It's all about the right song


"What came first, the music or the misery? People worry about kids playing with guns, or watching violent videos, that some sort of culture of violence will take them over. Nobody worries about kids listening to thousands, literally thousands of songs about heartbreak, rejection, pain, misery and loss. Did I listen to pop music because I was miserable? Or was I miserable because I listened to pop music?" - Rob Gordon ( From the movie "High Fidelity")

satu hal yang menarik buat gw akhir-akhir ini adalah saat ketika gw membiarkan diri gw memainkan lagu-lagu dengan nuansa suram, mellow pasca gw ditolak..it's funny actually, despite it was somewhat pitiful..itu lah uniknya ketika perasaan mempengaruhi pikiran, ya bahasa mudahnya sih itu disebut mood..dalam kondisi tertentu,seperti abis ditolak kayak gw, kecenderungan untuk mendengar apa yang kita mau dengar semakin besar..kita mau mendengarkan lagu yang merepresentasikan perasaan kita saat itu..kalut,sedih,remuk..problemnya adalah ketika tanpa sadar kita justru semakin larut dalam perasaan abis denger lagu-lagu kayak gitu..tempo rendah, suara bagus, lirik yang membahas patah hati dari berbagai dimensi itu adalah kombinasi yang membunuh, menurut gw...kayak ketika lo denger adele nyanyi bagian' "nevermind I'll find someone like you..." hati lo serasa dicabik-cabik...perasaan lo hancur lebur di bom nuklir...itu dapat membunuh lo secara perlahan..serius..


"apa yang dibunuh?"

menurut gw, adalah pikiran..dengan membiarkan perasaan yang mengambil alih segala keputusan kita, ga semuanya akan menjadi keputusan yang tepat..kita tau sebenernya kalo abis ditolak, diputusin atau berantem sama pacarnya tuh sebenernya harus disikapi dengan kepala tegak, sabar, dan segera mencari solusi seperti introspeksi diri..tapi kenapa ketimbang melakukan hal-hal itu, beberapa orang, ga cuma gw lho, yang memilih untuk senderan sambil garuk-garuk tembok dengan dibombardir lagu-lagu mellownya Adele, Air Supply, sampe Daniel Beddingfield..pikiran busuk gw sih, mereka-mereka ini bukan sekedar penyanyi biasa, tapi mereka agen-agen yang ditugaskan untuk mengurangi populasi manusia di muka bumi dengan menyanyikan lagu-lagu yang dapat menyebabkan bunuh diri...nah kalo itu pikiran busuknya..kalo pikiran normal gw, itu pilihan dari manusianya sendiri kok..membiarkan lagu untuk menciptakan moodnya, atau menciptakan mood untuk mendengarkan lagu yang pas..

"ini lagunya tentang kisah gw banget nih..."

dari jaman ratu elizabeth belum tau pertamax, atau bahkan steve jobs masih jobless, ini kalimat sering banget gw dengerin..ibarat kata, dari gw denger kalimat ini keluar dari mulut temen gw, gw tinggal jawab, "pasti lo abis ngalamin hal buruk" ...75% temen gw menjawab "iya" ...

"song is the most effective moodbooster ever"

yup, itu bener banget..tapi serius, manfaatkan lagu itu secara bijak..dalam artian, sebagaimanapun lo dibuat larut oleh sebuah lagu, jangan biarin lagu yang mengendalikan alam bawah sadar lo menjadi ke arah negatif kayak sedih, kepikiran yang udah lewat..coba liat dari sudut pandang yang berbeda..ketika lo denger lagu sedih dengan lirik yang bener-bener nelangsa, coba untuk berpikir, "gw ga boleh senasib kayak orang di lagu ini,nyari 'someone like you' ? itu tuh desperate banget..menunjukkan dangkal dan menyedihkannya hidupnya dia..gw ga boleh kayak gitu.." atau ketika lo denger Air Supply yang goodbye, lo harus bisa mikir, "memang kenapa dengan perpisahan?di balik perpisahan pasti akan ada pertemuan yang lain kan.."

gw ga ngelarang lo semua kok buat denger lagu-lagu sedih..cuma pointnya ya lo harus bisa bijak...

that's why,it's all about the right song..to enjoy a song for a good use..

Tidak ada komentar: