Senin, 28 Mei 2012

The Ex - Files

"Orang tuh se-prinsipil apapun..kalo udah ketemu sama yang namanya mantan,pasti semua prinsipnya bakal hilang barengan sama kentut.."

berawal dari celetukan temen gw yang keliatannya agak bete dengan persoalan cintanya, gw pun berpikir..ada benernya juga ternyata..

tapi ga fair rasanya kalo justifikasi ini dipukul rata buat semua orang..lain variabelnya,pasti lain juga hasilnya..

"kenapa sih konteks manusia dan mantannya itu selalu menjadi bab hidup yang njlimet?"

sebenernya mudah kok mendeteksi seseorang yang masih kepikiran mantannya..gambaran luasnya sih jika dibahasakan dengan bagus, kira-kira seperti ini.."ketika manusia masih suka bertanya dalam konteks pertanyaan lampau, itu artinya dia belum benar-benar dalam kondisi terbaiknya".....kata-kata seperti,"seandainya....","andai saja...","coba aja kalo dulu...." itu sebenernya udah menunjukkan bahwa masih ada sesuatu yang masih menyisakan rasa penasaran dalam diri seseorang..kalo coba gw gambarkan ke dalam sebuah kejadian, misalnya ketika nih ya,lo lagi pedekate sama cewe dan kemudian lo nge-date sama dia..nah, lo ajak dia deh tuh ke salah satu tempat makan atau cafe..dan ternyata, tiba-tiba dia ngomong.."wah udah lama ga ke sini, terakhir dulu sih sama mantanku." ...Tetot!! *bunyi kalo salah jawab kuis* itu udah salah satu gejala yang layak lo pertimbangkan..apa lagi kalo dalam kencan lo, topik tentang mantannya masih sesekali muncul..boleh sih lo dibutakan sama cinta, sampe-sampe lo ga mikir sampe sejauh itu.. but seriously, sooner or later, it will give you some troubles..

"I'm not trying to judge people with that kind of conditions is a pain in the ass"

let's be fair..seseorang yang masih kepikiran mantannya itu sebenernya juga merusak dirinya sendiri..untuk yang mantannya masih merespon dengan tekad yang sama, yaitu balikan..Good for you..tapi gimana buat yang enggak?sehat ga sih memantau hidup mantan lo via media apapun?karena untuk beberapa keadaan..orang bisa melupakan batasan..mana hal yang udah ga pantas buat dilakukan dalam kondisi lo yang sudah berstatus mantan pacar...tahapan paling ekstrim yang bakal terjadi adalah ketika lo lihat mantan lo udah deket dengan orang baru, dan lo masih gitu-gitu aja..ga bisa menerima hal-hal baru dateng dalam hidup lo..

"berkomunikasi sama mantan ga baik dong?"

ups..ga juga kok..tapi coba berpikir dengan sedikit cerdas..silaturahmi sama mantan sah-sah aja kok biar kata ga tercantum dalam UUD..berdasarkan UUPVKMP (Undang-Undang Pacaran Versi Kang Mas Penyok) pasal 3 ayat 69 *lah dikata ini kamasutra* ..silaturahmi dengan mantan dapat dilakukan jika didasari oleh tiga (3) hal..
1. Kedua pihak sudah sama-sama bertujuan untuk berteman.
2. Tidak diperbolehkan jika salah satu pihak masih berharap untuk bisa kembali bersama.
3. Tidak diperbolehkan jika salah satu pihak telah meninggal dunia dan tujuan silaturahminya untuk meminta nomor buntut *oke,gw lagi tolol*

nah, berdasarkan UUPVKMP itu dapat ditarik kesimpulan hubungan yang baik dengan mantan dapat terjadi apabila kedua belah pihak sudah memiliki MoU yang sama..jangan sampai memaksakan diri untuk tetap berteman kalo pada akhirnya nanti hanya akan menciptakan sebuah dilema baru..siap ga ketika mantan malah curhat ke lo soal gebetan barunya? selamat menggaruk-garuk tembok deh kalo gitu..ada baiknya untuk sementara waktu tuh lo berdua menjadi asing satu sama lain..beri kesempatan buat lo berdamai sama diri lo sendiri..

be less naive and start to be more realistic..

orang yang berada dalam kondisi masih kepikiran mantannya ini biasanya berada di alam pemikiran yang memiliki batasan yang buram..antara bertindak naif dan realistis..keep in touch atau tetap grepe-grepean *eh salah* maksudnya tetap kontak sama mantan dalam kondisi MoU yang belum sama bagi beberapa orang itu adalah hal yang realistis..tapi sejujurnya itu adalah hal yang naif..banyak kok kalimat-kalimat bagus yang digunakan buat alasan tetap keep in touch sama mantan.."cuma pengen tau kabar dia aja".."masih ga pengen kehilangan dia" dan lain-lainnya..bagian yang disebut naif di sini itu untuk menggambarkan sebuah kondisi dimana ketika lo tetap berkomunikasi sama mantan lo, tapi justru pada akhirnya hanya menciptakan dilema baru yang nyakitin diri sendiri..tapi serius, sebelum lo berkomunikasi sama mantan, satu hal yang harus lo lakukan sebelumnya adalah dengan coba menggambarkan dalam pikiran lo..gambaran tentang mantan lo bersanding sama orang lain dan lo merasa tidak terganggu oleh itu..apabila itu udah terjadi, akan lebih mudah untuk tetap bersilaturahmi sama mantan lo tanpa harus takut akan apapun..

last thing..Quote dari gw.. "karena move on tidak lah semudah geser pantat pindah tempat duduk..karena move on itu radikal..penuh dengan pemberontakan...tentang pemberontakan lo terhadap bayangan masa lalu yang sudah tidak ada lagi.."